Ksatria Jurit

Wilujeng Rawuh wonten Blog Jiwa Jawi dening Oki Bagus S lan Ernis Rositarini

Rabu, 11 Desember 2013

Upacara Prosesi Pernikahan adat Jawa


Ini beberapa prosesi dalam upacara pernikahan adat Jawa
ini hasil analisis menurut saya
Pasang Tarub
Ini terbuat dari beberapa peralatan
1.      Janur
2.      Blketepe yaitu daun kelapa tua yang dianyam dipasang diatas tritis muka rumah
3.      Plisir gula klapa (merah putih merah) ini melambangkan bersih dan suci. Dipasang ditepi rumah.
4.      Buntal yaitu terdiri dari macam macam daun disusun dipotong memanjang berupa tali dilengkungkan dipelisir gula klapa tadi
Sambung tuwuh
Sudah biasa disebut sambungtuwuh di daerah ini, teteapi dengan nama asli Tuwuhan kalo orang kraton memberi namanya. Sambung tuwuh mempunyai arti tumbuh, ini terdiri dari setundun pisang raja beserta batangnya, cengkir gading – yang berarti tegas dalam pemikiran srta bijaksana, daun ringin – yang berarti melindungi dan mengayomi, dan kemuning, opo-opo dadap serep., berikut contoh gambar sambungtuwuh .
Ada juga beberapa sajen ketika saat pasang tarub, kembang setaman, empon empon jamu jawa, tumpeng, jenang abang putih dan katul, gacok bakal dalam sudi, rokok, sadak gulungan sirih dibalik diikat lawe, telur ayam, kluwak, miri, kacang,
Panggih
Biasanya acara panggih terdapat hiasan hiasan atau alat untuk melaksanakan acara ini . Berikut adapun yang bisa kita lihat, sambung tuwuh, janurkuning lengkung, pelisir gula kelapa, buntal.  Sedangkan alat alat untuk prosesi panggih yaitu
1.      Bunga setaman dalam bokor
2.      Telur ayam diatas kain mori
3.      Gantalan sirih
4.      Kain sindur warna putih merah
5.      Klasa bangka, uang logam receh, beras kuning, bung telon, kacang-kacangan
6.      Nasi kuning lengakp beserta lauknya


Prosesi panggih
Srah srahan – tinampen pengantin
Disini seseorang yang sudah dittugasi oleh dari pengantin pria datang ke tempat pengantin putri untuk menyerahkan pengantin pria kepada orangtua pengantin putri, sesudah itu orangtua putri akan menerima datangnya seorang pengantin pria untuk diserahkan dan ditemukan oleh pengantin putri
Balangan Sirih
Bisa digambarkan dengan kedua pengantin berjalan menuju arah diman terdapat alat alat telur ayam, bunga setaman dalam bokor tadi dan setelah agak berdekatan, mereka saling melempar gantalan sirih tersebut. Ini disebut acara prosesi balangan . balangan mempunyai makna saling melempar kasih sayang antar kedua pengantin tersebut. Gantalannya terdiri dari daun sirih yang diikat oleh sehelai benang lawe.
Wijik pupuk ngidak endog
Setelah prosesi balangan. Sesudah pengantin tiba di tempat bokor dan seperangkatnya tadi. Pkedua pengantin bersalaman, pengantin putri menyembah dahulu pengantin pria dengan duduk di bawah. pengantin pria menginjak telur sampe pecah dengan kaki kanannya tetapi tanpa alas kaki. Jadi selopnya harus dilepas. Baru setelah menginjak sampai pecah, kakinya dibasuh dengan air dan bunga setaman oleh pengantin putri. Berikut bisa diartikan bahwa seorang istri harus berbakti terhadap suaminya.
Singepan sindur
Orang tua pengantin putri seolah olah menggendong kedua pengantin menuju kedalam rumah pengantin putri. Kain yang dibalutkan di bahu kedua pengantin lalu digiring masuk ke dalam rumah. Kainnya memakai kain warna putih merah yang dinamakan kain sindur. Katanya singepan sindur ini mempunyai makna menyatukan insan kedua pengantin.
Upacara Krobongan
Bobot timbang
Pengantin setelah keluar dari rumah pengantin putri tadi, mereka kembali ke pelaminan dengan bapak ibunya. Setelah itu Bapak melakukan acara prosesi bobot timbang dengan kedua pengantin duduk di paha bapak pengantin putri. Acara ini menilai bagaimana anatara anak sendiri dan menantunya beratnya sama dan sudah diakui sebagai anaknya sendiri.
Kacar kucur
Prosesi ini menggambarkan dengan beras kuning, kacang, dan uang recehan. Pengantin pria berdiri berhadapan dengan pengantin putri yang duduk. Penganti pria menuang beras kuning dan seperangkatnya sedangkan pngantin putri menerimanya dengan siwur. Kemudian dibungkus dan diserahkan kepada orangtuanya. Bisa disimpulkan bahwa seorang suami yang membanting tulang akan menyerahkan semua penghasilannya kepada seorang istrinya. Sebagai anak yang berbakti terhadap orangtuanya, mereka akan berbagi kepada orangtuanya. Dalam prosesi ini dinamakan tampa bandha. Mereka menyerahkan hasilnya bekerja dan berbagi kepada orangtuanya.
Dahar Klimah
Nasi kunimg pengantin keduanya saling menyuapi nasi sesuap sesuap lalu sisanya dibagi bagikan kepada muda mudi yang dipercayai supaya cepat tertular jadi pengantin. Disini dapat diartikan bahwa suami istri itu harus saling gotongroyong saling membantu

Pangabekten atau sungkeman
Prosesi ini adalah prosesi terakhir didalam prosesi krobongan. Pangabekten merupakan prosesi acara yang mengandung sedikit duka. Karena disini ada interaksi antara orang tua kedua penganten . saat mereka melakukan prosesi ini, bisa dilihat dari raut wajahnya terlihat sedih, dan banyak yang mengeluarkan air mata. Pangabekten disini bergantian, jadi pangabekten di orangtua pengantin putri baru ke orangtua besan. Sebelum melakukan ini, keris pengantin dilepas dahulu oleh pengantin putri, nanti sesudah prosesi berlangsung akan dikenakan kembali. Pangabekten mendeskripsikan betapa hormatnya anak terhadap orangtua masing – masing. Maka dari itu pada saat sungkem akan merasa sedih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar