Ini beberapa prosesi dalam upacara pernikahan adat Jawa
ini hasil analisis menurut saya
Pasang Tarub
Ini terbuat dari beberapa peralatan
1.
Janur
2.
Blketepe yaitu daun kelapa tua yang
dianyam dipasang diatas tritis muka rumah

3.
Plisir gula klapa (merah putih merah)
ini melambangkan bersih dan suci. Dipasang ditepi rumah.
4.
Buntal yaitu terdiri dari macam macam
daun disusun dipotong memanjang berupa tali dilengkungkan dipelisir gula klapa
tadi
Sambung tuwuh
Sudah biasa disebut sambungtuwuh di
daerah ini, teteapi dengan nama asli Tuwuhan kalo orang kraton memberi namanya.
Sambung tuwuh mempunyai arti tumbuh, ini terdiri dari setundun pisang raja
beserta batangnya, cengkir gading – yang berarti tegas dalam pemikiran srta
bijaksana, daun ringin – yang berarti melindungi dan mengayomi, dan kemuning,
opo-opo dadap serep., berikut contoh gambar sambungtuwuh .


Ada juga beberapa sajen ketika saat
pasang tarub, kembang setaman, empon empon jamu jawa, tumpeng, jenang abang
putih dan katul, gacok bakal dalam sudi, rokok, sadak gulungan sirih dibalik
diikat lawe, telur ayam, kluwak, miri, kacang,

Panggih
Biasanya acara panggih terdapat
hiasan hiasan atau alat untuk melaksanakan acara ini . Berikut adapun yang bisa
kita lihat, sambung tuwuh, janurkuning lengkung, pelisir gula kelapa,
buntal. Sedangkan alat alat untuk
prosesi panggih yaitu
1.
Bunga setaman dalam bokor
2.
Telur ayam diatas kain mori
3.
Gantalan sirih
4.
Kain sindur warna putih merah
5.
Klasa bangka, uang logam receh, beras
kuning, bung telon, kacang-kacangan
6.
Nasi kuning lengakp beserta lauknya
Prosesi panggih
Srah srahan – tinampen pengantin
Disini seseorang yang sudah
dittugasi oleh dari pengantin pria datang ke tempat pengantin putri untuk
menyerahkan pengantin pria kepada orangtua pengantin putri, sesudah itu
orangtua putri akan menerima datangnya seorang pengantin pria untuk diserahkan
dan ditemukan oleh pengantin putri
Balangan Sirih
Bisa digambarkan dengan kedua
pengantin berjalan menuju arah diman terdapat alat alat telur ayam, bunga
setaman dalam bokor tadi dan setelah agak berdekatan, mereka saling melempar
gantalan sirih tersebut. Ini disebut acara prosesi balangan . balangan
mempunyai makna saling melempar kasih sayang antar kedua pengantin tersebut.
Gantalannya terdiri dari daun sirih yang diikat oleh sehelai benang lawe.
Wijik pupuk ngidak endog
Setelah prosesi balangan. Sesudah
pengantin tiba di tempat bokor dan seperangkatnya tadi. Pkedua pengantin
bersalaman, pengantin putri menyembah dahulu pengantin pria dengan duduk di
bawah. pengantin pria menginjak telur sampe pecah dengan kaki kanannya tetapi
tanpa alas kaki. Jadi selopnya harus dilepas. Baru setelah menginjak sampai
pecah, kakinya dibasuh dengan air dan bunga setaman oleh pengantin putri.
Berikut bisa diartikan bahwa seorang istri harus berbakti terhadap suaminya.
Singepan sindur
Orang tua pengantin putri seolah
olah menggendong kedua pengantin menuju kedalam rumah pengantin putri. Kain
yang dibalutkan di bahu kedua pengantin lalu digiring masuk ke dalam rumah.
Kainnya memakai kain warna putih merah yang dinamakan kain sindur. Katanya
singepan sindur ini mempunyai makna menyatukan insan kedua pengantin.
Upacara Krobongan
Bobot timbang
Pengantin setelah keluar dari rumah
pengantin putri tadi, mereka kembali ke pelaminan dengan bapak ibunya. Setelah
itu Bapak melakukan acara prosesi bobot timbang dengan kedua pengantin duduk di
paha bapak pengantin putri. Acara ini menilai bagaimana anatara anak sendiri
dan menantunya beratnya sama dan sudah diakui sebagai anaknya sendiri.
Kacar kucur
Prosesi ini menggambarkan dengan
beras kuning, kacang, dan uang recehan. Pengantin pria berdiri berhadapan
dengan pengantin putri yang duduk. Penganti pria menuang beras kuning dan
seperangkatnya sedangkan pngantin putri menerimanya dengan siwur. Kemudian
dibungkus dan diserahkan kepada orangtuanya. Bisa disimpulkan bahwa seorang
suami yang membanting tulang akan menyerahkan semua penghasilannya kepada
seorang istrinya. Sebagai anak yang berbakti terhadap orangtuanya, mereka akan
berbagi kepada orangtuanya. Dalam prosesi ini dinamakan tampa bandha. Mereka
menyerahkan hasilnya bekerja dan berbagi kepada orangtuanya.
Dahar Klimah
Nasi kunimg pengantin keduanya
saling menyuapi nasi sesuap sesuap lalu sisanya dibagi bagikan kepada muda mudi
yang dipercayai supaya cepat tertular jadi pengantin. Disini dapat diartikan
bahwa suami istri itu harus saling gotongroyong saling membantu
Pangabekten atau sungkeman
Prosesi ini adalah prosesi terakhir
didalam prosesi krobongan. Pangabekten merupakan prosesi acara yang mengandung
sedikit duka. Karena disini ada interaksi antara orang tua kedua penganten .
saat mereka melakukan prosesi ini, bisa dilihat dari raut wajahnya terlihat
sedih, dan banyak yang mengeluarkan air mata. Pangabekten disini bergantian,
jadi pangabekten di orangtua pengantin putri baru ke orangtua besan. Sebelum
melakukan ini, keris pengantin dilepas dahulu oleh pengantin putri, nanti
sesudah prosesi berlangsung akan dikenakan kembali. Pangabekten mendeskripsikan
betapa hormatnya anak terhadap orangtua masing – masing. Maka dari itu pada
saat sungkem akan merasa sedih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar